Definisi Wirausaha
Wirausaha atau kewirausahaan
adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan
bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang
mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu
aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan
berpengalaman untuk memacu kreatifitas. Wirausaha juga dapat di definisikan sebagai orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan
untung atau rugi. orang-orang tersebut melakukan upaya-upaya kreatif dan
inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk
menemukan peluang dan perbaikan hidup.
Sebelum melakukan kegiatan wirausaha tentunya kita harus bisa melihat peluang usaha apa yang sekiranya memiliki peluang bisnis yang menjanjikan. Setelah itu baru kita melakukan perencanaan dan kalau memang membutuhkan tenaga kerja kita juga memikirkan untuk perekrutan tenaga kerja.
Perencanaan dan Perekrutan Tenaga Kerja
Pada saat ini telah banyak berkembang berbagai wirausaha. Dalam
membentuk suatu wirausaha, factor terpenting yang harus ada adalah
adanya sumber daya manusia. Seseorang yang akan membentuk suatu
perusahaan pasti akan melakukan perencanaan dan perekrutan tenaga kerja.
Perusahaan seperti apa yang akan dibentuk, tujuan apa yang akan
dicapai, serta karyawan-karyawan yang bagaimana yang akan dipekerjakan
dalam suatu perusahaan tersebut. Tahap-tahap perencanaan dan perekrutan
tenaga kerja tersebut yaitu :
1. Perekrutan tenaga kerja
Perekrutan
karyawan dapat disebarkan melalui media massa ataupun dari mulut ke
mulut. Perekrutan ini diadakan jikalau terdapat posisi yang kosong.
2. Seleksi tenaga kerja
Penseleksian
ini bisa dinilai dari beberapa syarat seperti kelengkapan ijazah, nilai
ipk, daftar riwayat hidup,tes wawancara, tes kemampuan, dll.
3. Pelatihan tenga kerja
Pelatihan
karyawan ini juga penting diadakan oleh suatu wirausaha. Pelatihan
karyawan bisa berupa pelatihan indoor ataupun outdoor dan bisa dijadikan
sebagai sarana refreshing bagi para tenaga kerja.
4. Penilaian tenaga kerja
Saat
ini banyak wirausaha yang memakai system kontrak untuk merekrut tenaga
kerja. Penilaian tenaga kerja ini bertujuan untuk melihat hasil kerja
para tenaga kerja yang sudah lulus standar wirausaha atau belum. Jika
untuk pegawai baru, ini bisa dijadikan tolak ukur bagi atasan untuk
mempertimbangkan dalam perpanjangan kontrak atau tidak.
Tahap-tahap
diatas merupakan tahap perencanaan dan perekrutan tenaga kerja dalam
suatu wirausaha yang akan berdampak positif jika dalam pelaksanaannya
dapat dilakukan dengan teliti, baik, dan profesional.
Dalam tahap perencanaan kita juga harus bisa memperhitungkan tentang modal atau berapa biaya yang akan dikeluarkan untuk wirausaha itu sendiri lalu hasil dari usaha yang kita buat, tentang berapa untung atau rugi yang kita peroleh serta tempat atau lokasi yang akan kita jadikan tempat berwirausaha.
Berikut ini saya akan menjelaskan tentang modal kerja dalam berwirausaha.
Menurut Bambang Riyanto (1995:7), mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian modal kerja yaitu :
1.
Konsep kuantitatif
Sebuah konsep yang menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dan aktiva ini merupakan aktiva sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam dalam aktiva akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek.
Sebuah konsep yang menitikberatkan pada kuantitas dana yang tertanam dalam unsur-unsur aktiva lancar dan aktiva ini merupakan aktiva sekali berputar kembali dalam bentuk semula atau dana yang tertanam dalam aktiva akan dapat bebas lagi dalam jangka pendek.
2. Konsep
kualitatif
Sebuah konsep modal kerja yang dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
Sebuah konsep modal kerja yang dikaitkan dengan besarnya jumlah hutang lancar atau hutang yang segera harus dibayar. Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa mengganggu likuiditasnya, yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancarnya.
3.
Konsep fungsional
Sebuah konsep yang menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Sebuah konsep yang menitik beratkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan adalah dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan.
Jenis Modal Kerja
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1990:54-55) Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis yaitu :
1. Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital), jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital), modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
Yaitu modal kerja yang ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya antara modal kerja ini terdiri dari :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital), jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjaga kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital), modal kerja yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan proses produksi yang normal.
2. Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan. Modal kerja ini dibagi:
a. Modal kerja musiman (Seasonal Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklis (Cyclical Working Capita) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
Sumber dari Modal Kerja
1. Sumber Internal
Modal yang berasal dari sumber intern adalah modal atau dana yang di bentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan. Sumber intern atau sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri di dalam perusahaan adalah laba ditahan dan penyusutan (depresiasi).
a. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
Laba ditahan adalah laba bersih yang di simpan untuk diakumulasikan dalam suatu bisnis setelah deviden dibayarkan. Juga di sebut laba yang tidak dibagikan (undistributed profits) atau surplus yang diperoleh (earned surplus).
b. Depresiasi
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Depresiasi adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang di estimasi. Penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana internal yaitu:
a. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
b. Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
d. Biaya pemakaian relatif murah”.
a. Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
b. Setiap saat tersedia jika diperlukan.
c. Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana perusahaan.
d. Biaya pemakaian relatif murah”.
2. Sumber Eksternal
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
Modal yang berasal dari sumber ekstern adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan. Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal.
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana eksternal adalah:
a. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b. Dapat di cari dari berbagai sumber.
c. Dapat bersifat fleksibel.
a. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
b. Dapat di cari dari berbagai sumber.
c. Dapat bersifat fleksibel.
Manfaat Pengelolaan Modal Kerja
- Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar.
- Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya.
- Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
- Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen.
- Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya.
- Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
- Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja.
Faktor Yang Mempengaruhi Modal Kerja.
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
Menurut Hampton (1989:180) perusahaan membutuhkan modal kerja ditentukan oleh 4 faktor:
1. Volume Penjualan, Perusahaan membutuhkan modal kerja
untuk mendukung kegiatan operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
2. Faktor Musim dan
Siklus, Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus
akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
3. Perubahan dalam
Teknologi, Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan
proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal kerja
Aspek dan Pemasaran
Yang harus ada dalam pembuatan aspek dan
pemasaran : Pangsa pasar yang ada, pangsa pasar yang telah dipenuhi oleh
pesaing, pangsa pasar yang jadi peluang dan dapat dipenuhi oleh kapasitas
produksi yang akan didirikan atau dikembangkan, produk dengan harga standar
kualitas tinggi sehingga marketable dan profitable, promosi yang efektif dan
distrbusi yang efisien, keguatan pemasaran yang prosfektif. Cara menyusun aspek
pasar dan pemasaran :
· Mapping (pemetaan) = mencari
peluang bisnis.
Menggunakan kaidah pertanyaan 5 W + H berdasarkan pendahuluan,
mengidentifikasi modal yang dimiliki, meneliti produk-produk yang marketable
dan profitable.
· Segmentasi pasar.
Jenis konsumen, aspek demografi, kondisi sosial ekonomi (calon) konsumen.
· Survey Penjualan.
Mengukur pangsa pasar atau menghitung jumlah
calon konsumen, mengambil sample dari jumlah konsumen tersebut, membuat produk
terbatas sejumlah produk, melakukan uji pasar, menganalisis check-lish hasil
uji pasar, menghitung hasil pasar.
· Menetapkan dan Pelaksanaan
strategi harga.
· Menentukan sistem promosi dan
distribusi.
· Mengemukakan rencana
pengembangan produk.
Contoh Wirausaha Dibidang Warnet (Warung Internet)
Meskipun teknologi berkembang dengan cepat,
pemenuhan akan akses Internet yang murah dan cepat saat ini hanya bisa
diberikan oleh warnet. Beberapa teknologi akses Internet yang sekarang
diberitakan berbiaya murah pun, jika diperhatikan, ternyata tetap mahal. Harga
perangkat komputer,baik perangkat keras maupun lunak, masih tidak terjangkau
oleh sebagian besar masyarakat kita sehingga kebutuhan akan warnet akan selalu
ada.
Semakin maraknya penggunaan Internet membuat para
pebisnis atau investor melirik peluang ini sebagai usaha yang menjanjikan. Tak
hanya konsultan atau pebisnis spesialis, pengusaha tanggung yang hanya memiliki
modal pas-pasan pun dapat membangun bisnis ini dengan segenap usaha penekanan
terhadap biaya.
Seperti yang kita ketahui bahwa investasi awal
pada proyek yang berhubungan dengan IT (Information Technology) adalah
investasi yang sangat besar. Investasi awal yang ditanam pada pembangunan
warnet ini meliputi pembuatan jaringan serta instalasi perangkat keras dan perangkat
lunak. Tidak ketinggalan izin usaha yang merupakan poin penting
Setelah melakukan penelitian terhadap usaha
tersebut ternyata usaha warnet itu masih belun mempunyai perencanaan bisnis
yang baik.
Hal ini dapat disebabkan oleh:
- Usaha warnetnya yang tidak begitu besar sehingga warnet “Epin Apin NET tidak menggunakan sistem perencanaan yang baik
- Kurangnya sistem manejemen dalam usaha warnet terebut.
Dari hasil penelitian diatas pun kita dapat mengamsumsikan bahwa di dalam
menjalankan usaha harus memiliki perencanaan bisnis yang baik dan jangan sampai
ada kesalahan dalam membuat perencanaan bisnis sperti berikut :
1. Menunda Pembuatan Rencana Bisnis.
2. Hal-hal Non Formil dalam Arus Kas.
3. Ketakutan dan Kengerian.
4. Penentuan Tujuan yang tidak jelas
5. Tidak fokus.
6. Prioritas yang Lemah.
7. Membuat Proyeksi yang kurang tepat
Sumber Artikel :
Sumber Artikel :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar